Kamis, 21 Januari 2010

Kilat, Bahaya Dan Berkahnya

Meskipun sudah lama dikenal sejak diketemukan oleh Benyamin Franklin (1706-1790) , tetapi sampai kini kilat masih merupakan fenomena cuaca yang mengagumkan dan masih banyak misteri yang belum dapat diketahui dengan jelas. Kilat yang mempunyai kecepatan mencapai lebih dari 60000 meter/detik itu dapat memanaskan udara yang dilalui sampai lebih dari 30000 oC. Tidak hanya yang dikenai langsung saja yang dapat mengalami kerusakan, bahkan imbasnyapun masih mampu menimbulkan kerusakan yang cukup besar. Oleh karena itu kita perlu mewaspadainya.

Tetapi di sisi lain kilat mempunyai peran yang sangat bermanfaat. Kilat yang beretenaga cukup besar tersebut dapat mengeluarkan Nitrogen dari ikatan dalam molekul-molekul gas yang ada dalam atmosfer. Oleh hujan yang menyertainya Nitrogen tersebut terbawa ke bumi. Dengan demikian adanya kilat dapat menambah kadar Nitrogen dalam tanah yang diperlukan bagi kesuburan tanaman. Namun demikian berbagai upaya untuk menghindari bahaya yang dapat ditimbulkan karena kilat banyak dilakukan.

Apakah kilat itu?
Dalam meteorologi diartikan bahwa kilat adalah salah satu fenomena elektrometeor berupa luahan muatan elektrik dalam udara. Kilat dapat terjadi dari satu tempat ke tempat lain di dalam suatu awan yang sama, dari awan ke awan lain, dan dari awan ke bumi atau sebaliknya dari bumi ke awan. Kilat dapat menimbulkan petir dan guntur.

Bagaimana terjadinya kilat?
Kilat yang kuat umumnya berasal dari awan guntur atau awan Kumulonimbus. Namun demikian sampai kini memang masih banyak teori tentang bagaimana timbulnya muatan listrik di dalam awan tersebut. Salah satu teori lama yang masih banyak digunakan untuk menjelaskan timbulnya muatan tersebut adalah teori gesekan. Awan guntur yang tinggi pada tahap dewasa dan pada awal tahap tua di dalamnya terdapat butir-butir air dan butir-butir es serta arus udara naik dan turun; bagian atasnya dapat mencapi suhu lebih rendah dari 30 C. Arus naik dan turun mengaduk butir-butir es sehingga butir-butir atau kristal-kristal es bergesekan. Dari gesekan-gesekan tersebut terjadilah pemisahan muatan listrik positip dan negatip. Karena terbawa oleh butir-butir air yang turun muatan elektrik negatip terdapat di bagian tengah dan muatan positip mengumpul di bagian atas dan sebagian di bagian bawah awan karena menghadap bumi yang bermuatan listrik negatip. Bila jumlahnya sudah cukup banyak beda potensial menjadi tinggi sampai mencapai lebih dari 1000.000 Volt terjadilah loncatan muatan. Tetapi terjadinya loncatan muatan tersebut tidak sekaligus, melainkan secara bertahap. Menurut teori dasarnya ada tiga tahap yang sampai saat ini digunakan, yakni tahap perintis, tahap pemandu, dan tahap pengaliran. Mula-mula atau pada tahap perintis ditandai dengan adanya loncatan sedikit muatan positip ke puncak-puncak bangunan, pohon, atau yang lain yang menjulang tinggi di bumi. Karena loncatan muatan elektrik tersebut, udara yang dilewati juga menjadi bermuatan elektrik yang seolah-olah bertindak sebagai pembuka atau pemandu jalannya loncatan muatan elektrik berikutnya. Selanjutnya dengan pemandu tersebut loncatan elektrik yang lebih besar dapat timbul. Penemuan baru yang dikemukakan oleh Aleksandr Giurevich dari Lebedev Physical Institute pada 1992 mengatakan bahwa timbulnya kilat dipandu oleh sinar kosmik yang mengionisasi atom-atom sehingga terbentuk elektron-elektron yang dipercepat gerakannya oleh medan listrik mengionisai molekul-molekul udara. Dengan ion-ion yang terbentuk tersebut udara menjadi konduktif dan bertidak sebagai saluran yang memicu luahan muatan listrik berupa kilat. Selain itu juga ada teori lagi dari Gerald Fishman NASA tahun 1994 bahwa sebagai pemicu berasal dari sinar gamma yang keluar dari ruang angkasa.

Adakah cara untuk menghindari bahaya kilat?
Kilat dapat ada dimana saja, tetapi yang paling sering di daerah yang agak tinggi yang banyak timbul awan Kumulus atau Kumulonimbus dan di tempat-tempat yang resistensivitas buminya besar seperti di daerah perkotaan, di kawasan industri. Resistivitas bumi yang tinggi menaikkan potensi kerusakan dari sambaran kilat. Potensi tersebut dapat dikurangi dengan menggunakan perangkat penangkal kilat. Prinsip dari sistem penangkal kilat tidak mengurangi kekuatan kilat tetapi difungsikan sebagai penyalur muatan listrik yang menuju bumi. Dengan demikian kerusakan dapat terkurangi.

==========.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar